Dalam sudut ruang temaram
Terhampar niat menjemput rindu
Menatap wajah Kekasihku
Yang tak pernah pergi menjauh
Bulir-bulir sejuk yang membasahi wajahku
Memadamkan titik api neraka
Menghantarkan kesucian dan keindahan
Dalam tubuh penuh penghambaan
Terpejam
kumenanti getar itu dihatiku
Lambat sekali ia datang
Bahkan berkali-kali aku kehilangan
Oh Cintaku Yang Maha Agung
Kemanakah rasa itu menghilang?
Betapa hati ini telah kehilangan kelembutan
Tergerus deras zaman kemunafikan
Rindu..
Aku ingin bersimpuh penuh rindu
Dalam doa mengingat utuh kebesaranMu
Seperti rindu yang selalu dirasakan Rasulullah
bersama denyutan nadi dan alirah darahnya
Cinta..
Aku ingin menangis penuh cinta
Dalam harap memohon ampunanMu
Seperti tangis Rasulullah yang mengisi
kekhusyukan malam bersamaMu
**Mencari kekhusyukan hati**
Terhampar niat menjemput rindu
Menatap wajah Kekasihku
Yang tak pernah pergi menjauh
Bulir-bulir sejuk yang membasahi wajahku
Memadamkan titik api neraka
Menghantarkan kesucian dan keindahan
Dalam tubuh penuh penghambaan
Terpejam
kumenanti getar itu dihatiku
Lambat sekali ia datang
Bahkan berkali-kali aku kehilangan
Oh Cintaku Yang Maha Agung
Kemanakah rasa itu menghilang?
Betapa hati ini telah kehilangan kelembutan
Tergerus deras zaman kemunafikan
Rindu..
Aku ingin bersimpuh penuh rindu
Dalam doa mengingat utuh kebesaranMu
Seperti rindu yang selalu dirasakan Rasulullah
bersama denyutan nadi dan alirah darahnya
Cinta..
Aku ingin menangis penuh cinta
Dalam harap memohon ampunanMu
Seperti tangis Rasulullah yang mengisi
kekhusyukan malam bersamaMu
**Mencari kekhusyukan hati**