Dengan sekonyong-konyong, di suatu pagi, cita-cita masa kecil saya untuk menjadi penulis kembali meletup di kepala dan menyiksa pikiran sepanjang hari.. daripada cuma jadi akar stres, saya memutuskan untuk memaksakan diri saya untuk melatih bakat menulis yang sepertinya tidak saya miliki. Saya akan menjadi penulis profesional.
Nggak berbakat kok mau jadi penulis?
Tenang aja.. menurut para sesepuh yang terpercaya, bakat itu hanya berperan 1% dalam keberhasilan seseorang, dan 99% lainnya ditentukan oleh motivasi dan kerja keras.
Kerja keras membutuhkan pengorbanan.. akhirnya, dengan sangat terpaksa saya menyisihkan waktu libur setiap 2 minggu sekali untuk mengikuti pelatihan menulis dengan Forum Lingkar Pena Jakarta. (Maaf ya aqqil-ku sayang, bunda terpaksa memangkas sedikit waktu kebersamaan qta)
Setelah mendapat berbagai wejangan dari para penulis berbakat seperti Kang Taufan E.Prast, penulis best-seller seperti Mbak Asma Nadia, penulis produktif seperti Kang Arul, maupun penulis gigih (walaupun belum berhasil jadi penulis terkenal, tetap gigih menulis), saya sudah merangkum beberapa tips menulis yang yahud. Check this out!
1. Tanamkan keyakinan bahwa menulis itu mudah
Gimana mungkin kita bisa menghasilkan sebuah tulisan, kalau kita aja berpikir menulis itu susah? Yakinlah, bahwa menulis itu bukan bakat, tapi skill/kemampuan yang bisa dipelajari. Kalau orang lain bisa kenapa kita enggak?
2. Tulislah sesuatu yang dekat dengan kita
Banyak penulis pemula yang kesulitan menemukan ide ketika akan mulai menulis. Hey, wake up n open ur eyes! ide itu bertebaran di sekitar kita. Cerita tentang kehidupan kita aja kalau mau dibikin tulisan bisa 7 buku gak abis-abis tuh. Carilah sesuatu hal yang dirasa paling dekat dengan kehidupan kita, atau sesuatu yang paling kita sukai, atau sesuatu yang paling kita kuasai. Dengan begitu, menuliskannya pasti akan lebih mudah.
3. Rajinlah berlatih
Mantan editor Kompas Pak Hary Surjadi pernah memberitahu saya tentang teknik freewriting. Freewriting ini adalah latihan menulis bebas tanpa berhenti selama 5-10 menit sehari. Tuliskan saja apa yang ada di kepala anda, walaupun tulisan itu mungkin gak nyambung, gak sesuai EYD, pokoknya tulis! Berlatihlah setiap hari, bisa karena biasa!
4. Jadikan menulis sebagai passion
Banyak orang yang menjadikan menulis hanya sebagai hobi, dan iseng-iseng di kala waktu luang. Namun, iseng-iseng tersebut seringkali tidak mampu membuat mereka menjadi penulis profesional. Buatlah target, seperti menulis sebuah buku, membuat cerpen yang dimuat di media, menulis artikel di media massa, dll. Jika hal itu sudah menjadi passion, maka secara tidak langsung akan memberi semangat ekstra.
5. Buatlah blog
Salah satu cara agar kita rajin menulis adalah dengan membuat blog. Tulis apa saja di dalam blog anda. Menjadikan blog sebagai ganti buku diary anda pun tak masalah. Publish blog anda kepada teman-teman, sehingga anda akan mendapatkan respon mengenai tulisan anda.
6. Cari Social Support System
Mengikuti pelatihan ataupun komunitas menulis sangat disarankan. Kenapa? Karena berada di lingkungan orang-orang yang aktif menulis akan membuat kita semakin terpacu untuk menulis. Saat semangat atau motivasi kita melemah, akan ada teman kita yang mengingatkan kita untuk terus menulis. Kalau kita berteman dengan penjual minyak wangi, kita juga akan ikut wangi kan?
7. Mulailah menulis dari sekarang
Daripada pusing dengan terlalu banyak teori dan tips, ayo mulailah menulis! Bisa menulis cerpen, artikel, puisi, prosa, novelet atau apa saja. Mulailah menulis dari sekarang, konsisten untuk meluangkan waktu dan energi untuk menulis apa yang telah anda tulis, dan jangan lupa segeralah selesaikan tulisan anda. Kesibukan bukanlah suatu alasan. No excuse!
8. Jangan lupa edit tulisan anda
Setelah kita membuat sebuah tulisan, simpan dulu tulisan anda beberapa hari untuk menetralkan pikiran kita lagi. Kemudian baca sekali lagi tulisan tersebut dan jangan lupa diedit. Setelah beberapa hari tak membaca tulisan tersebut, anda akan lebih mudah mencari ejaan yang salah, kata yang tidak tepat, kesalahan redaksional, atau hal-hal lain yang dianggap tidak pas.
8. Kirimkan Tulisan anda!
Nah, kalau sudah mempunyai sebuah tulisan, jangan malu untuk mengirimkannya ke rekan-rekan anda untuk dibaca dan dikoreksi. Bisa upload di facebook, atau kirim via email, atau kirim hardcopy nya langsung. Kita memerlukan pendapat orang lain untuk membuat tulisan kita semakin baik. Coba juga untuk mengirimkannya ke suratkabar, majalah atau untuk mengikuti audisi/kompetisi. Inilah saatnya mengetahui sejauh mana kemampuan kita. Bersiaplah menjadi calon penulis masa depan!
Segitu dulu deh tipsnya, semoga membantu!
Nanti kalau saya dapat tips yang baru lagi, insyaAllah akan saya share disini..
Yang penting, jalankan dengan sungguh-sungguh.. insyaAllah, kata teman saya, semua yang berasal dari hati akan dengan mudah pula diterima dengan hati.
Oia, kabar gembira.. alhamdulillah, saya berhasil menjadi salah satu pemenang audisi tulisan antologi untuk buku 'asma nadia inspirasiku' yang akan diterbitkan oleh leutika Publisher.. sebuah karya, yang insya Allah akan diikuti dengan karya-karya lainnya..
Ganbatte Kudasai! *in japanese meaning, of course!*
Nggak berbakat kok mau jadi penulis?
Tenang aja.. menurut para sesepuh yang terpercaya, bakat itu hanya berperan 1% dalam keberhasilan seseorang, dan 99% lainnya ditentukan oleh motivasi dan kerja keras.
Kerja keras membutuhkan pengorbanan.. akhirnya, dengan sangat terpaksa saya menyisihkan waktu libur setiap 2 minggu sekali untuk mengikuti pelatihan menulis dengan Forum Lingkar Pena Jakarta. (Maaf ya aqqil-ku sayang, bunda terpaksa memangkas sedikit waktu kebersamaan qta)
Setelah mendapat berbagai wejangan dari para penulis berbakat seperti Kang Taufan E.Prast, penulis best-seller seperti Mbak Asma Nadia, penulis produktif seperti Kang Arul, maupun penulis gigih (walaupun belum berhasil jadi penulis terkenal, tetap gigih menulis), saya sudah merangkum beberapa tips menulis yang yahud. Check this out!
1. Tanamkan keyakinan bahwa menulis itu mudah
Gimana mungkin kita bisa menghasilkan sebuah tulisan, kalau kita aja berpikir menulis itu susah? Yakinlah, bahwa menulis itu bukan bakat, tapi skill/kemampuan yang bisa dipelajari. Kalau orang lain bisa kenapa kita enggak?
2. Tulislah sesuatu yang dekat dengan kita
Banyak penulis pemula yang kesulitan menemukan ide ketika akan mulai menulis. Hey, wake up n open ur eyes! ide itu bertebaran di sekitar kita. Cerita tentang kehidupan kita aja kalau mau dibikin tulisan bisa 7 buku gak abis-abis tuh. Carilah sesuatu hal yang dirasa paling dekat dengan kehidupan kita, atau sesuatu yang paling kita sukai, atau sesuatu yang paling kita kuasai. Dengan begitu, menuliskannya pasti akan lebih mudah.
3. Rajinlah berlatih
Mantan editor Kompas Pak Hary Surjadi pernah memberitahu saya tentang teknik freewriting. Freewriting ini adalah latihan menulis bebas tanpa berhenti selama 5-10 menit sehari. Tuliskan saja apa yang ada di kepala anda, walaupun tulisan itu mungkin gak nyambung, gak sesuai EYD, pokoknya tulis! Berlatihlah setiap hari, bisa karena biasa!
4. Jadikan menulis sebagai passion
Banyak orang yang menjadikan menulis hanya sebagai hobi, dan iseng-iseng di kala waktu luang. Namun, iseng-iseng tersebut seringkali tidak mampu membuat mereka menjadi penulis profesional. Buatlah target, seperti menulis sebuah buku, membuat cerpen yang dimuat di media, menulis artikel di media massa, dll. Jika hal itu sudah menjadi passion, maka secara tidak langsung akan memberi semangat ekstra.
5. Buatlah blog
Salah satu cara agar kita rajin menulis adalah dengan membuat blog. Tulis apa saja di dalam blog anda. Menjadikan blog sebagai ganti buku diary anda pun tak masalah. Publish blog anda kepada teman-teman, sehingga anda akan mendapatkan respon mengenai tulisan anda.
6. Cari Social Support System
Mengikuti pelatihan ataupun komunitas menulis sangat disarankan. Kenapa? Karena berada di lingkungan orang-orang yang aktif menulis akan membuat kita semakin terpacu untuk menulis. Saat semangat atau motivasi kita melemah, akan ada teman kita yang mengingatkan kita untuk terus menulis. Kalau kita berteman dengan penjual minyak wangi, kita juga akan ikut wangi kan?
7. Mulailah menulis dari sekarang
Daripada pusing dengan terlalu banyak teori dan tips, ayo mulailah menulis! Bisa menulis cerpen, artikel, puisi, prosa, novelet atau apa saja. Mulailah menulis dari sekarang, konsisten untuk meluangkan waktu dan energi untuk menulis apa yang telah anda tulis, dan jangan lupa segeralah selesaikan tulisan anda. Kesibukan bukanlah suatu alasan. No excuse!
8. Jangan lupa edit tulisan anda
Setelah kita membuat sebuah tulisan, simpan dulu tulisan anda beberapa hari untuk menetralkan pikiran kita lagi. Kemudian baca sekali lagi tulisan tersebut dan jangan lupa diedit. Setelah beberapa hari tak membaca tulisan tersebut, anda akan lebih mudah mencari ejaan yang salah, kata yang tidak tepat, kesalahan redaksional, atau hal-hal lain yang dianggap tidak pas.
8. Kirimkan Tulisan anda!
Nah, kalau sudah mempunyai sebuah tulisan, jangan malu untuk mengirimkannya ke rekan-rekan anda untuk dibaca dan dikoreksi. Bisa upload di facebook, atau kirim via email, atau kirim hardcopy nya langsung. Kita memerlukan pendapat orang lain untuk membuat tulisan kita semakin baik. Coba juga untuk mengirimkannya ke suratkabar, majalah atau untuk mengikuti audisi/kompetisi. Inilah saatnya mengetahui sejauh mana kemampuan kita. Bersiaplah menjadi calon penulis masa depan!
Segitu dulu deh tipsnya, semoga membantu!
Nanti kalau saya dapat tips yang baru lagi, insyaAllah akan saya share disini..
Yang penting, jalankan dengan sungguh-sungguh.. insyaAllah, kata teman saya, semua yang berasal dari hati akan dengan mudah pula diterima dengan hati.
Oia, kabar gembira.. alhamdulillah, saya berhasil menjadi salah satu pemenang audisi tulisan antologi untuk buku 'asma nadia inspirasiku' yang akan diterbitkan oleh leutika Publisher.. sebuah karya, yang insya Allah akan diikuti dengan karya-karya lainnya..
Ganbatte Kudasai! *in japanese meaning, of course!*