Monday, December 14, 2015

Andy Noya Kisah Hidupku - Review Buku

Buku ini saya dapat saat pameran literasi di Kementerian Keuangan pada November 2015 lalu. Tokoh se-famous andy noya datang ke Kemenkeu untuk bercerita tentang bukunya sudah pasti mengundang perhatian para pegawai di sana termasuk saya.
Lobby gedung juanda 2 sudah penuh dengan ratusan orang yang ingin menyaksikan sesi bedah bukunya. Emang dasar beliau pembawa acara terkenal, gaya penyampaian tentang bukunya itu sangat menarik dan jelas. Sesekali ia melempat joke ringan yang membuat sesi itu jauh dari kata membosankan. Ia bahkan menyuruh moderator untuk diam saja, karena ia mampu menerangkan isi buku itu tanpa harus didampingi moderator, dengan nada becanda tentu saja. (*pukpuk Pak budi haha)

Banyak orang yang mengidolakan andy noya karena talk show kick andy-nya yang menggugah, mengedukasi, menginspirasi dan menyebarkan semangat bagi masyarakat indonesia. Tapi banyak hal yang ia ceritakan dalam buku ini yang mungkin belum diketahui oleh penonton setianya, seperti :
1. Ia adalah anak produk broken-home yang pernah hidup cukup lama tanpa kasih sayang seorang ayah. Sebagai seorang anak uang juga 'kekurangan' kasih sayang ayah, saya cukup bisa memahami beban berat masa kecilnya tanpa figur orangtua yang lengkap.
2. Sewaktu kecil, andy noya sering berbuat nakal bahkan kriminal kecil-kecilan. Untunglah, jalan hidup menuntunnya untuk menjadi orang baik, sehingga ia tidak harus meneruskan bakatnya di bidang kriminal.
3. Andy Noya saat ini memiliki 11 orang anak yang harus ia kasihi dan biayai. 3 orang anak laki-laki merupakan anak kandungnya dari istrinya Upiek. Sementara sisanya adalah anak yatim piatu dari kakak-kakaknya yang telah meninggal lebih dahulu.
4. Andy Noya menikah dalam keadaan belum mapan. Seserahan yang diberikan pada saat lamaran itu dibeli oleh calon istrinya sendiri. Bahkan, batik yang dipakai saat lamaran adalah milik calon bapak mertuanya 😅😅
Dan masih banyak cerita lainnya.

Seperti halnya buku biografi, buku ini bercerita tentang perjalanan hidupnya sedari kecil hingga saat ini. Gaya bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami dan disajikan dengan gaya bertutur yang menarik seperti sebuah cerita. Cukup waktu sekitar 2 hari untuk melahap buku yang lumayan tebal ini (on-off-dibaca disela waktu senggang). Buku ini ditulis oleh Robert Adhi KSP penulis kompas, dengan pengayaan bahasa oleh Andina Dwifatma (temen gue yang satu ini emang keren beud dah!). 

Nilai yang paling kuat yang saya ambil dari cerita perjalanan Andy Noya adalah bagaimana kita bisa menemukan hal yang menjadi passion hidup kita, keinginan terluhur dari hidup kita, yang dinamakan 'lentera jiwa' oleh Andy Noya. Bukan perkara mudah, pastinya. Seseorang harus berani keluar dari zona nyaman untuk menemukan jalan menuju lentera jiwa tersebut. Selain itu, perjalanan hidup Andy Noya juga mengajarkan kita untuk tetap teguh memegang nilai-nilai hidup seperti kejujuran, tanggung jawab dan profesionalisme. Walaupun mungkin, nilai-nilai tersebut membuat kita dimusuhi oleh orang lain, dianggap tidak punya hati, atau bahkan memberi ancaman. Terakhir, saya nelihat besarnya peran Mbak Upiek sebagai istri Andy Noya sehingga membuat Andy Noya menjadi orang seperti sekarang ini. Coba bayangkan kalau mbak Upiek mau diajak menikah dengan syarat yang berat padahal Andy Noya saat itu masih kere. Atau, kalau mbak Upiek pengen Andy Noya dapat gaji tinggi walaupun harus kehilangan idealisme. Atau, kalau mbak Upiek selalu mengeluh terbaginya jatah gaji dengan ponakan-ponakannya yang yatim. Terbuktilah pepatah, disamping suami yang berhasil, ada istri yang nggak matre! (Gimana sih peribahasanya, lupa! Intinya gitu lah yahh)

Sedikit sih yang agak menggelitik buat saya sebagai pembaca, pada pertengahan buku sampai akhir buku, cerita perjalanan hidup Andy Noya menjadi sangat didominasi opeh Surya Paloh. Memang sih, Surya Paloh merupakan pemilik Media Group tempat dimana Andy Noya menjalankan profesinya sebagai jurnalis. Tapi, kalau buat saya pribadi sih ya, agak sedikit 'lebay' dalam menggambarkan pribadi Surya Paloh, heuheu. Dalam buku itu disebutkan SP sepertinya orang yang amat sangat nasionalis, berintegritas, bla bla bla (silakan baca sendiri). Setelah membaca buku itu, ada satu pertanyaan saya untuk Andy Noya yang waktu bedah buku tersebut tidak jadi saya tanyakan, takut menuai kontroversi, haha. 
Begini kira-kira.. "Bung Andy, sebagai salah sayu orang yang paling dekat dengan Surya Paloh. Apakah dimata anda seorang Surya Paloh akan mampu menjadi Presiden Indonesia yang baik?" As you know, SP tampak sangat ngebet ingin menjadi calon presiden melalui alat politiknya Partai Nasdem. Hmm, ada yang bisa bantu menjawab? 😁😁

No comments:

Post a Comment