Monday, November 7, 2016

Satu Hari Seru di Dusun Bambu

           Bandung masih menjadi surga wisata bagi para pemburu hiburan terutama di akhir pekan. Udara sejuk dan nikmat kulinernya, serta ragam tempat menarik membuatnya menjadi salah satu tujuan rekreasi. Bagi yang ingin bersantai dengan keluarga, Dusun Bambu yang terletak di kawasan Lembang ini boleh jadi memberikan pengalaman seru yang berbeda. Tempat ini menyatukan konsep wisata alam, pelestarian budaya sunda dan kebersamaan keluarga.

                        
         Sejak memasuki gerbang pertama, ornamen dekorasi berskala besar yang terbuat dari bambu menarik perhatian. Sesuai namanya, Dusun Bambu Family Leisure Park memang merupakan kawasan ekowisata yang menjadi tempat konservasi bambu. Sebelumnya, kawasan di bawah kaki Gunung Burangrang ini merupakan lahan yang rusak dan terabaikan. Pemiliknya memerlukan waktu tiga tahun untuk mengembalikan keasriannya dengan penanaman 100.000 pohon.

         Sentuhan konsep arsitektur yang unik di lahan seluas limabelas hektar ini sangat memanjakan mata. Persis di bawah jembatan, pengunjung bisa melihat kawasan bermain anak dengan bentuk yang lucu dan menggemaskan. Terbagi menjadi dua area, yaitu rabbit hole dan bamboo playground. Area rabbit hole diisi oleh labirin rumput sintetis dan kandang kelinci dengan bentuk yang unik. Sementara area bamboo playground diisi oleh berbagai mainan yang membuat anak-anak bisa melompat, memanjat, dan bermain tanpa bosan.



                
             


          Sambil menunggu, orang dewasa dapat menikmati santapan di foodcourt atau restoran tepi danau. Jika dianggap terlalu mainstream, maka pengunjung bisa memilih tempat makan unik yang dinamakan Lutung Kasarung. Berbentuk bola dengan jendela kaca yang tampak menggantung di atas pohon. Sekilas, mirip seperti sarang burung raksasa karena dikelilingi oleh ranting pohon yang lebat.


                Tak hanya itu, pengenalan budaya sunda juga dihadirkan melalui berbagai kreasi dari bambu yang dijual di pasar khatulistiwa -di tengah area foodcourt. Mulai dari mainan anak-anak, wayang, angklung, boneka, hingga pajangan unik. Berbagai makanan khas Provinsi Jawa Barat juga tersedia di pasar ini, siap dibawa pulang sebagai oleh-oleh.



                Usai kelelahan bermain dan menyantap makanan lezat, pengunjung dapat berjalan sedikit ke atas untuk bermain air di sungai kecil yang disebut Tegal Pangulinan. Anak-anak yang tadinya kelelahan pasti akan kembali bersemangat. 


         Jika pengunjung ingin bermalam, Dusun Bambu juga menyiapkan area penginapan yang berbentuk villa tradisional (Kampung Layung) atau penginapan berkonsep kemah di alam terbuka (Sayang Heulang). Menarik sekali untuk dicoba!

Bakso Boedjangan : Boekan Coema Boeat Jang Jomblo!

Salah satu yang patut diacungi jempol dari Kota Bandung adalah kreativitas anak mudanya. Banyak ide baru yang kemudian menjadi trendsetter dan sukses menarik minat banyak orang. Salah satunya ditunjukkan oleh seorang mojang bernama Dian Malinda. Bersama rekan-rekannya, ia telah berhasil membesut kesuksesan lewat menu olahan bakso yang bernama Bakso Boedjangan. Nama kedai baksonya yang unik mungkin menjadi faktor mewabahnya cabang kedai bakso ini di seluruh penjuru Kota Bandung, serta cabang-cabang lainnya di luar kota seperti Kelapa Gading Jakarta dan Garut.

Kalau boleh dibilang, menu bakso sebenarnya adalah menu umum kuliner di Kota Bandung. Banyak sekali warung bakso yang sudah lebih dulu terkenal enak dan menggoyang lidah. Namun demikian, usaha Dian Malinda untuk mem-branding 'Bakso Boedjangan' disertai promosi giat di media sosial, cukup berhasil mencuri perhatian para warga Bandung. Pada Januari tahun lalu, saat pertama kali warung Bakso Boedjangan dibuka di Jalan Dipati Ukur, 1.000 mangkuk bakso laris manis tak bersisa hanya dalam waktu lima jam. Promosi media sosial lagi-lagi telah menyulap tempat ini menjadi tongkrongan favorit anak muda Bandung dan tentu saja wisatawan dari luar kota.


Menu favorit dari kedai bakso ini adalah bakso supernya, yang terdiri dari beberapa varian seperti Bakso Super Keju, Bakso Super Pedas dan Bakso Super Urat. Jika memesan Bakso Super Pedas, kita harus bersiap merasakan ranjau rawit yang akan mengejutkan lidah. Sementara pesanan favorit lainnya adalah Bakso Super Keju, yang di dalamnya terdapat keju yang langsung melelah ketika sampai di lidah. Hmm..  Dijamin, lelehannya terasa sampai ke hati. Harga satu mangkuk bakso super itu hanya sekitar dua puluh ribuan saja.

Menu yang ditawarkan oleh Bakso Boedjangan ini sangat beragam. Untuk yang merasa tidak kenyang dengan makan semangkuk bakso, jangan kuatir! Selain mie dan bihun sebagai pasangan bakso, Bakso Boedjangan juga menyediakan menu nasi bakso dengan pilihan bumbu blackpepper dan saus teriyaki. Kombinasi nasi dan bakso ini cukup bikin penasaran para pengunjung. Jika masih kurang kenyang juga, ada juga pilihan tambahan topping seperti bakso goreng, ceker, tetelan dan pangsit rebus. Lucunya, khusus pengunjung yang lagi 'bokek', tersedia menu murah meriah bernama bakso kosongan. Isinya lima butir bakso ditambah mie bihun dan sayur dengan harga cukup dua belas ribu rupiah saja.
Setelah menyantap hangat dan nikmatnya bakso, para pengunjung  wajib mencoba menu andalan lainnya yaitu es durian kesepian. Namun tak sepi seperti namanya, es durian ini terdiri dari tiga scoop durian asli tanpa biji yang ditambah dengan saus vanila. Rasa durian yang manis dan lembut dengan sensasi dingin, enak sekali dirasa lidah setelah menjajal rasa gurih dan pedas kuah bakso.  


Hal lain yang menarik dari restoran ini adalah desain interiornya. Saat saya mengamati sekitar, sangat terlihat bahwa pemiliknya ingin menampilkan kesan jadul kepada para pengunjung. Berbagai macam pajangan dekorasi tempo dulu dipajang di tembok kanan dan kiri. Ada radio antik, ada cerek dan gelas kaleng, kaleng kerupuk mini, foto-foto klasik tempo dulu dan masih banyak lainnya. Mungkin konsep jadul memang sengaja digunakan, sehingga kata Boedjangan pun sengaja menggunakan ejaan lama. Yang tak kalah menarik, terdapat gambar yang ditempel di tembok paling ujung di sudut kiri. Pada tembok itu tertulis doa para boedjangan, yang bunyinya cukup 'memaksa' supaya Tuhan mengirimkan jodoh untuknya. Beberapa mata yang mengarahkan pandangan ke tembok itu pun ikut-ikutan membaca. Bagi yang sudah tidak jomblo, mungkin ia hanya akan tersenyum saat membacanya. Namun bagi yang jomblo, boleh jadi ia akan berteriak aamiin sekencang-kencangnya dalam hati. Ya, siapa tau, setelah kenyang makan Bakso Boedjangan dan mengaminkan doa itu, ia kemudian  dipertemukan langsung dengan jodohnya. Happy tummy, happy life!